Musik adalah suatu hal yang sangat dekat dengan kehidupan kita. Sekarang ini, bermain musik seakan menjadi tren di masyarakat. Banyak orang dari berbagai kalangan bermain musik untuk mengisi waktu luang mereka. Sebagian orang bahkan menjadikan musik sebagai pekerjaan mereka. Namun, siapa sangka ternyata bermain musik dapat membuat kita semakin pintar, loh!
Terdapat penelitian yang membuktikan bahwa bermain musik ternyata dapat menunjang otak kita dalam belajar dan melakukan banyak hal. Dalam buku “Arts with the Brain in Mind” (2001) tentang “Music and Math Skills”, dituliskan bahwa sekelompok ilmuwan, bernama Graziano, Peterson, dan Shaw, melakukan eksperimen pada tahun 1999, dimana melibatkan 86 siswa kelas 2 SD yang dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok pertama mendapat video game matematika dan pelajaran piano. Kelompok kedua mendapat video game matematika dan pelajaran Bahasa Inggris berbasis komputer. Kelompok ketiga tidak melakukan instruksi apapun.
Setelah empat bulan, terdapat perbedaan yang cukup signifikan. Kelompok yang mendapatkan video game matematika buatan Shaw mendapat nilai 36 persen lebih unggul daripada yang tidak pada soal matematika yang diberikan. Sedangkan kelompok yang mendapat pelajaran piano mendapatkan tambahan nilai 15 persen lebih unggul daripada kelompok lainnya.
Video game matematika buatan Shaw sendiri memang dirancang untuk meningkatkan kemampuan spasial pada anak. Namun, terbukti pula bahwa belajar piano juga menunjang kemampuan spasial pada anak. Kemampuan spasial sendiri adalah kemampuan yang berguna untuk memahami relasi dan sifat-sifat bangun ruang dalam matematika (Rahman, 2012).
Hal mirip juga terjadi dalam fenomena Mozart Effect. Mozart effect adalah teori yang mengatakan bahwa Intelligence Quotient (IQ) kita akan meningkat secara sementara ketika mendengar karya-karya Mozart. Seorang ilmuwan bernama Rauscher yang melakukan penelitian terkait Mozart effect pada tahun 1993. Penelitian ini membuktikan bahwa mendengarkan karya Mozart selama 10 menit akan meningkatkan IQ kita sekitar 8-9 selama 10-15 menit, daripada mendengarkan lagu lainnya. Dikatakan pula bahwa kemampuan yang paling signifikan meningkat adalah kemampuan spasial.
Faktanya, area otak manusia yang digunakan untuk mengerjakan matematika tumpang tindih dengan area otak yang digunakan untuk bermusik. Maka, menjadi masuk akal jika terdapat hubungan antar keduanya.
Namun, apakah belajar musik hanya menunjang pada bidang matematika saja? Profesor pendidikan University of California, Los Angeles (UCLA), James Catterall, juga meneliti tentang hal ini. Catterall ingin tahu apa yang akan terjadi terhadap siswa umur 8-12 tahun yang belajar musik dan tidak belajar musik. Dalam penelitian ini, tak hanya menggunakan alat musik piano, Catterall juga menggunakan alat musik lainnya. Hasilnya, siswa yang belajar musik nilainya lebih unggul dalam matematika.
Namun, yang tak kalah penting, kemampuan membaca, sejarah, geografi, dan bahkan keterampilan sosial juga meningkat sebesar 40 persen. Ternyata tak hanya dalam matematika, musik ternyata juga berpengaruh pada bidang lainnya. Lantas mengapa hal ini dapat terjadi? Musik dapat meningkatkan kinerja otak dengan menyinkronkan dan mengaktifkan syaraf-syaraf. Ketika syaraf-syaraf di otak aktif, otak akan bekerja lebih efektif dan efisien.
Terbukti dalam penelitian tahun 1996 oleh Malyarenko, seorang ilmuwan asal Rusia. Malyarenko meneliti anak-anak berusia 4 tahun. Anak-anak ini dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama akan mendengarkan musik klasik selama 1 jam setiap harinya. Sedangkan kelompok kedua tidak melakukan instruksi apapun. Ketika kemudian diukur melalui electroencephalography (EEG), menunjukkan bahwa otak anak-anak yang mendengarkan musik klasik 1 jam setiap harinya lebih koheren dan dapat fokus lebih lama.
Electroencephalography (EEG) sendiri adalah pemeriksaan untuk merekam gelombang-gelombang listrik yang ada di otak. Sedangkan kondisi otak koheren adalah dimana otak dalam keadaan aktif dan optimal. Selain membantu untuk meningkatkan kemampuan spasial, musik juga membuat otak kita menjadi lebih koheren. Ketika otak kita koheren, akan lebih efektif untuk mempelajari sesuatu. Tak hanya dalam matematika, musik juga menunjang kemampuan lainnya dalam diri kita seperti yang sudah tertulis di atas. Oleh karena itu jangan ragu untuk mulai bermain musik, ya!
Ditulis oleh: Cinta Angelica Paradise