Masa pandemi memaksa kita mengubah cara hidup yang cukup signifikan. Banyak hal yang harus tiba-tiba dipaksa berubah. Baik cara kita menjalankan profesi kita, cara kita berinteraksi sosial dengan yang lainnya, maupun cara kita dalam memnuhi kebutuhan hidup lainnya. Salah satu sektor yang paling terdampak adalah dunia pendidikan.
Dalam keseharian kita di masa-masa sebelum pandemi pendidikan atau sekolah merupakan kegiatan yang fundamental untuk anak-anak kita. Sistem pendidikan kita yang dilaksanakan di dalam kelas dengan jumlah siswa yang cukup banyak tiba-tiba harus dihentikan karena serangan wabah pandemi corona.
Untuk menyiasati wabah pandemi salah satu caranya adalah dengan melakukan pelajaran online atau di kita saat itu dikenal dengan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Pada saat awal-awal pandemi tentu kita gagap dengan sistem pembelajaran jarak jauh atau online. Namun seiring berjalannya waktu sistem pembelajaran online mulai dapat diterima dan semakin berkembang.
Sistem pembelajaran seperti ini juga ternyata memiliki beberapa hal positif, diantaranya adalah dapat mengikuti arus perkembangan zaman. Zaman yang semakin maju dan didominasi oleh perkembangan teknologi dan sistem komputerisasi menuntut kita terus mengembangkan diri ke arah sana.
Dengan menjalankan sistem pembelajaran online ternyata juga lebih efektif dan praktis. Jika metode pembelajaran sebelumnya yang mengharuskan guru dan murid tatap muka yang harus menyediakan ruang dan waktu secara bersamaan namun dengan sistem online ini hal tersebut bisa dipisahkan.
Manfaat selanjutnya yang tidak kalah pentingnya adalah, ternyata pembelajaran online juga dapat meningkatkan kreativitas baik untuk siswa maupun untuk para guru. Melalui metode ini guru dan siswa dipaksa untuk memikirkan strategi-strategi agar tujuan pembelajaran dapat tepat sasaran.
Dalam perkembangannya di masa sekarang ini pembelajaran online sudah memiliki banyak metode dalam pelaksanaannya. Meskipun pembelajaran tatap muka mulai dilaksanakan kembali namun pembelajaran online bisa menjadi pilihan pendamping dalam pembelajaran tatap muka. Berikut ini beberapa metode pembelajaran online.
Synchronous Learning
Pembelajaran Sinkron pada umumnya adalah metode pembelajaran tatap muka pada biasanya. Namun dalam hal pembelajaran online Synchronous Learning ini juga dapat dilakukan
Hal mendasar yang menjadi perbedaan adalah guru dan siswa tidak berada dalam satu ruang yang bersamaan sedangkan waktunya bisa tetap dalam waktu yang bersamaan. Metode ini tentu harus didukung dengan penggunaan media atau aplikasi daring seperti Zoom Meeting, Google Classroom, Skype, dan lain sebagainya.
Selain penggunaan beberapa aplikasi tersebut metode ini juga harus didukung dengan layanan jaringan internet yang prima. Hal ini agar proses belajar bisa berjalan lancar dan tidak ada yang terlewat.
Asynchronous Learning
Metode pembelajaran online yang kedua adalah Asynchronous Learning. Berbeda dengan Synchronous Learning, metode ini tidak mengharuskan guru dan siswa berada di waktu yang bersamaan.
Dalam jenis metode ini guru dapat mengirimkan materi-materi pembelajarannya kepada siswa. Dan siswa dapat mempelajarinya dalam waktu yang fleksibel. Bentuk materi-materi pembelajaran dalam metode ini bisa berupa bentuk bacaan ataupun video.
Blended Learning
Metode ini adalah percampuran dari kedua metode pembelajaran online di atas. Dengan sistem pembelajaran online campuran ini, guru dan siswa dapat menggabungkan dua metode belajar sesuai dengan kebutuhan kelas masing-masing.
Disaat pemberian materi-materi ajar oleh guru, guru bisa menggunakan metode Asynchronous Learning dengan cara mengirimkan materinya agar bisa dipelajari oleh siswanya. Sedangkan ketika pengambilan nilai guru bisa menggunakan metode Synchronous Learning. Hal ini dimaksudkan agar proses pengambilan nilai dapat dilaksanakan secara jujur dan adil.
Dengan adanya keseimbangan antara sistem pembelajaran sinkron dan asinkron ini, guru dan siswa dapat mendapatkan pengalaman belajar mengajar yang lebih efektif dan mendalam.
Itulah beberapa metode pembelajaran online yang saat ini bisa dilakukan sebagai pendamping dari metode pembelajaran tatap muka. Kedepannya tentu akan lebih berkembang dan variatif lagi sistem dan metode pembelajarannya.