Di era modern ini sulit rasanya untuk tidak mengikuti gaya hidup konsumtif yang meradang di kalangan masyarakat. Gaya hidup konsumtif paling banyak ditemui di kalangan remaja dan pekerja terutama pekerja kantoran. Seringkali orang yang sudah tercebur dalam gaya hidup seperti itu sulit menemukan cara mengatasi gaya hidup konsumtif yang dialaminya.

Terkadang barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan jadi terbeli karena tergiur dengan promo-promo yang ditawarkan. Selain itu, perilaku konsumtif juga didorong oleh faktor sosial yang dimana barang tertentu menentukan status sosial seseorang. Nah, perilaku inilah yang semakin membuat sulit orang tersebut menemukan cara mengatasi gaya hidup konsumtif.

Definisi Gaya Hidup Konsumtif

Sebenarnya apa itu gaya hidup konsumtif? Gaya hidup konsumtif adalah suatu perilaku membeli sesuatu yang tidak didasarkan perencanaan dengan didorong rasa keinginan yang tidak bisa ditahan tanpa melihat fungsi barang tersebut.

Definisi gaya hidup konsumtif menurut Ancok (1995), perilaku konsumtif adalah perilaku individu membeli barang yang tidak dibutuhkan tanpa melihat fungsi utama dari barang tersebut secara terus menerus. Individu yang berperilaku konsumtif lebih mementingkan keinginan dibanding kebutuhan saat membeli barang.

Sementara menurut Lubis (Sumartono, 2002) perilaku konsumtif adalah suatu perilaku yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan karena keinginan yang sudah tidak mencapai taraf tidak rasional lagi.

Dari definisi tersebut bisa disimpulkan bahwa perilaku konsumtif merupakan perilaku yang tidak baik dan dapat memberikan efek berkepanjangan, khususnya untuk mereka yang sudah berkeluarga yang sudah seharusnya dapat mengelola keuangan keluarga dengan bijak. Perilaku konsumtif membuat seseorang jadi sulit untuk menabung hingga tidak memiliki perencanaan keuangan yang baik.

Selain itu perilaku konsumtif juga berdampak besar bagi lingkungan, limbah produksi otomatis akan semakin banyak jika permintaan barang meningkat. Belum lagi ditambah dengan sampah barang yang sebenarnya masih bisa digunakan namun sudah dibuang karena muncul model baru dari merek barang tersebut.

Cara Mengatasi Gaya Hidup Konsumtif

Lalu bagaimana cara mengatasi gaya hidup konsumtif yang sudah melekat dalam diri? Faktor lingkungan dan faktor sosial menjadi pengaruh paling besar untuk melakukan perilaku konsumtif. Meski demikian, diri sendirilah yang harus menentukan akan terpengaruh gaya hidup konsumtif atau tidak. Maka di bawah ini ada beberapa langkah atau cara mengatasi gaya hidup konsumtif yang bisa dilakukan sebagai upaya memperbaiki gaya hidup.

Buat Prioritas Kebutuhan

Perilaku konsumtif membuat seseorang jadi tidak bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Dengan membuat prioritas kebutuhan bisa membantu Anda untuk membedakan apa yang harus dibeli dan apa yang sebaiknya tidak usah dibeli. Utamakan barang-barang yang Anda gunakan setiap hari atau barang pokok seperti kebutuhan makan dan kebutuhan rumah.

Untuk barang-barang yang reguler use atau barang yang biasa digunakan terapkan aturan 21 sebagai cara mengatasi gaya hidup konsumtif. Contoh barang reguler use adalah barang-barang yang digunakan untuk aktivitas sehari-hari seperti baju, celana, sepatu, dan tas.

Aturan 21 maksudnya adalah memiliki barang maksimal dua kali dari keperluan Anda. Misal sepatu untuk ke kantor, maksimal anda memiliki 2 sepatu dan minimal 1. Contoh lain kemeja jika Anda pergi ke kantor 5 kali seminggu maka kemeja yang anda butuhkan maksimal 10 dan minimal 5. Sementara untuk barang kategori urgent use seperti jas hujan, ban cadangan, dan lainnya minimal Anda miliki 1 dari kebutuhan Anda.

Berhenti Mengikuti Tuntutan Sosial

Perlu Anda ketahui bahwa tuntutan sosial tidak akan pernah hilang dan akan selalu berubah seiring berjalannya waktu. Pasti akan selalu ada tren yang muncul dan akan ada tren yang menghilang. Cara mengatasi gaya hidup konsumtif yang paling mudah adalah dengan berhenti mengikuti tuntutan sosial. Cara mengatasi gaya hidup konsumtif juga bisa dengan melatih untuk berpikir panjang. Utamakan fungsi barang daripada keinginan demi mengikuti tuntutan sosial.

Utamakan Kebutuhan Dibanding Keinginan

Bisa disebut sebagai perilaku konsumtif jika sudah membeli sesuatu secara berlebihan. Maka dari itu, Anda perlu mengaplikasikan kebiasaan membeli sesuatu hanya saat benar-benar membutuhkannya. Tahan keinginan Anda untuk membeli barang yang kurang dibutuhkan.

Untuk barang dalam kategori hobi atau seni Anda bisa mengaplikasikan aturan 30 untuk mengaturnya. Artinya Anda hanya bisa menghabiskan 30% dari pendapatan Anda untuk barang-barang dalam kategori hobi dan seni.

Menghitung Biaya Pengeluaran

Selain membuat prioritas kebutuhan Anda juga bisa mencatat dan menghitung biaya pengeluaran Anda untuk mencegah pengeluaran biaya yang berlebihan, Anda dapat mengatur pengeluaran bulanan menggunakan laporan keuangan. Dengan membatasi anggaran pengeluaran Anda per harinya dapat menahan Anda untuk belanja berlebihan dalam satu hari. Dengan cara ini Anda juga bisa menyisihkan pendapatan Anda untuk menabung.

Cara mengatasi gaya hidup konsumtif di atas bisa diaplikasikan untuk membantu Anda menuju gaya hidup yang lebih baik.


Sumber: Wardani, Liana M.I. 2021. Konsep Diri dan Konformitas Pada Perilaku Konsumtif Remaja. NEM.

Shares:
Show Comments (0)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *