Hai sobat Penalis, seberapa jauh kalian mengenal kondisi angin duduk alias Angina Pectoris? Kalian mungkin sering mendengar istilah angin duduk dalam masyarakat luas, sebenarnya apa sih angin duduk itu?

Jadi, banyak nih orang yang menyamakan kondisi angin duduk atau Angina Pectoris dengan masuk angin seperti biasanya. Meski gejalanya hampir terlihat mirip, nyatanya kondisi tersebut sangat berbeda.

Angina Pectoris atau angin duduk sebenarnya memiliki kondisi yang cukup berbahaya, bahkan jika tidak segera ditangani dengan baik maka akibatnya bisa sangat fatal yaitu kematian.

Lantas apa yang menjadi penyebab dan gejalanya?

Sebelum mengetahui penyebab, gejala bahkan cara mengobatinya, ada baiknya kita simak pengertiannya dahulu, ya.

Pengertian Angin Duduk

Dalam dunia medis, istilah angina mengacu pada jenis penyakit jantung yang disebut sindrom koroner akut (ACS). ACS merupakan salah satu manifestasi klinis utama penyakit jantung koroner (PJK) dan paling sering menyebabkan kematian.

Gejala pertama adalah nyeri dada yang disebut angina, suatu sindrom klinis berupa episode nyeri dada. Selama ini penderitanya lebih banyak orang dewasa—terutama laki-laki—yang tidak mengikuti pola atau gaya hidup sehat.

Angina terjadi saat istirahat dan menetap, biasanya lebih dari 15 menit. Angina lebih buruk atau lebih mudah dipicu karena rasa sakit berlangsung lebih lama.

Perubahan yang menyakitkan, seperti tekanan dada yang terasa seperti diremas yang menjalar ke leher dan lengan, atau terbakar karena sesak napas, dan keringat dingin. Keluhan bisa menjalar ke rahang gigi, bahu, dan punggung. Lebih spesifiknya, ada pula yang disertai dengan kembung di perut, seperti maag.

Sumber masalah sebenarnya hanyalah penyempitan pembuluh darah di jantung (vasokonstriksi). Penyempitan ini menyebabkan bagian-bagian jantung tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi sehingga menyebabkan ketidakseimbangan suplai darah ke jantung. Kondisi ini pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan miokard, yang dapat menyebabkan kematian.

Satu-satunya pengobatan yang efektif untuk kondisi ini adalah dengan memberikan obat antiplatelet (sel pembeku darah) dan anti-koagulan kepada individu yang terkena. Penggunaan antagonis nitrat, betabloker, dan kalium misalnya, untuk mencegah kelebihan produksi oksigen dan kebutuhannya di jantung.

Gejala Angin Duduk

Pengidap angin duduk biasanya mengalami beberapa gejala, antara lain:

  • Nyeri pada dada
  • Sesak napas
  • Tubuh terasa lelah
  • Mual
  • Pusing
  • Gelisah
  • Mengeluarkan keringat berlebihan
  • Pingsan

Penyebab Angin Duduk

Untuk berfungsi dengan baik, jantung membutuhkan cukup darah yang kaya oksigen. Darah ke jantung disuplai oleh dua pembuluh darah besar yang disebut pembuluh koroner. Penyebab utama angina adalah penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner. Dari segi pemicunya, angina pektoris dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

Angina Stabil

Kondisi ini dipicu oleh aktivitas fisik, seperti olahraga. Selama berolahraga, jantung membutuhkan lebih banyak darah untuk memasok oksigen. Namun, kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi jika pembuluh koroner tersumbat atau menyempit. Faktor lain juga dapat memicu serangan angin duduk yaitu, seperti merokok, stres, makan berlebihan, dan udara dingin.

Angina Tidak Stabil

Kondisi ini dipicu oleh timbunan lemak atau bekuan darah yang mengurangi atau menghalangi aliran darah ke jantung. Meskipun pasien minum obat dan istirahat, nyeri dada akibat duduk yang goyah masih tetap ada. Jika tidak diobati dengan benar, maka angina tidak stabil dapat berkembang menjadi serangan jantung.

Angina Varian (Angina Duduk Prinzmetal)

Pada kondisi ini, arteri jantung menyempit sementara karena spasme atau kekakuan. Angina jenis ini bahkan bisa menyerang seseorang yang sedang istirahat. Penyempitan sementara pembuluh darah dapat menyebabkan berkurangnya suplai oksigen dari aliran darah ke jantung dan nyeri dada. Gejala angina varian ini bisa diredakan dengan minum obat.

Pengobatan Angin Duduk

Pengobatan untuk angina ditujukan untuk mengurangi keparahan gejala dan mengurangi risiko serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian. Jika gejalanya tetap ringan atau sedang, angina dapat diobati dengan mengubah kebiasaan buruk dan menerapkan pola hidup sehat.

Pertolongan Pertama pada Angin Duduk

Jika ada yang mengalami gejala angina, segera bawa pasien ke fasilitas medis terdekat. Angina paling sering disebabkan oleh penyakit jantung koroner, sehingga dokter meresepkan obat untuk mengobati penyakit jantung koroner, seperti:

  • Nitrat
  • Pengencer darah
  • Antagonis kalsium
  • Beta-blocker
  • Obat penghambat ACE
  • Statin

Jika penyempitan pembuluh darah di jantung yang menyebabkan angina tidak bisa lagi diobati dengan obat-obatan, ahli jantung perlu mengambil tindakan khusus untuk mencegah serangan jantung, seperti pemasangan ring jantung atau operasi bypass.

Shares:
Show Comments (0)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *